Langsung ke konten utama

Postingan

Menjadi Versi Terbaik Diri Sendiri

  Kamu nggak harus tahu semua jawabannya sekarang. Nggak harus kuat setiap waktu. Nggak harus selalu bahagia untuk dianggap baik-baik saja.  Karena menjadi manusia itu bukan tentang sempurna, tapi tentang berproses.  Dan dalam proses itu, wajar kalau kamu merasa lelah, bingung, bahkan ingin menyerah.  Tapi ingat ya, setiap kali kamu memilih untuk tetap berdiri, walau hatimu gemetar, itu adalah bentuk keberanian yang luar biasa di mata Allah. Kadang kita terlalu keras sama diri sendiri, ngerasa tertinggal, ngerasa nggak cukup, padahal mungkin yang kita butuhkan bukan pencapaian, tapi pelukan dari Allah lewat ketenangan hati.  Maka daripada terus membandingkan hidupmu dengan orang lain, coba deh hari ini kamu tarik nafas yang dalam, lalu bilang ke diri sendiri, 'Aku sedang belajar, aku sedang berproses, dan aku percaya, Allah nggak akan membiarkan aku berjalan sendirian.' Allah itu Maha Lembut. Bahkan doa yang cuma bisa kamu ucapkan dalam hati, yang cuma berupa ...
Postingan terbaru

Terluka karena "Ekspektasi" sendiri

  Terimakasih luka yang engkau titipkan Tuhan, kalau bukan karena luka barangkali aku tidak tau bagaimana sejatinya memaafkan.  Ternyata selama ini aku begitu banyak memberikan ekspektasi pada manusia sehingga merasa  paling tersakiti, terzholimi padahal aku mengalami itu semua berkat ekspektasi aku sendiri. Sejatinya memaafkan itu menerima dengan lapang dada apapun ceritanya entah itu pahit dan asam, bukan tanda kita lemah tapi lebih ketidak menanamkan hal negatif ke dalam diri kita.  Karena kalau kita masih dendam, marah akan menguras energi sendiri dan juga akan membuat fokus kita terganggu. "coba pelan pelan maafin, ga harus terburu buru dan minta ketenangan di hati agar kita selalu mengutamakan ridho Allah  bukan manusia." Ya mungkin kita berkali kali dihianati teman sendiri,  difitnah, diadu domba, dijelekan, direndahkan dan bahkan tidak dihargai, padahal tanpa ini semua aku tidak akan mampu memotivasi orang, tangguh dan tetap tesenyum seperti sekaran...

Terpaksa akan terbiasa

Dari kaget, terpaksa akan terbiasa. Pernah coba menghindari suatu hal atau seseorang dalam hidup eh tapi itu yang ketemu atau sering jumpa malahan. Gimana rasanya?  Memang si kurang nyaman tapi mungkin itu hal baik menurut Allah. Mungkin saja Allah pengen kita belajar mengelola diri agar tidak mudah emosi, tidak di kontrol oleh lingkungan, belajar mengendalikan hati dan emosi serta belajar berjuang di zona yang tidak nyaman.  Karena hidup ini tidak akan berjalan mulus seperti yang kamu inginkan. Ada masa kamu melapangkan dada, meridhoi semua takdir, jalan yang Allah berikan padamu.  Gak ada yang abadi selain Allah, semua orang bisa pergi meninggalkanmu tapi ingat Allah tidak pernah meninggalkanmu. Aku harap kamu tidak mundur melewati fase yang tidak kamu inginkan ya, mungkin fase ini akan membentuk pribadimu lebih baik. Allah itu gak sia sia mengantarkan kamu di fase ini, pasti ada hikmah terbaiknya. Bismillah bisa ya :)  Jangan lupa untuk berteman di akun kak Eka: I...

Coba cara ini untuk jadi konsisiten

  Banyak yang bertanya   kak gimana caranya agar jadi orang yang konsisten dengan hobby sehingga menjadi pribadi yang berdampak positif untuk orang lain.? Sebenarnya konsisten itu aku secara pribadi masih tahap belajar, di luar sana begitu banyak yang sukses dengan kegigihan dan konsistenya sehingga   bersinar lebih dulu. Tapi, disini aku share hal yang aku lakukan hingga masih konsisten sampai saat ini terutama soal buat konten ya. Aku jadikan buat konten itu kebutuhan primer ibarat kita butuh makan tiap hari, bukan beban. Aku coba belajar mencintai proses bagaimana tag konten, buat script, ngedit video, desain dan update   isu terbaru atau viral. Mulai dari hari pertema, kedua ketiga sampai seminggu memang agak berat tapi kita coba bangun komitmen atau perjanjian sama diri sendiri kita gak boleh ingkar.  InsyaAllah   kalau sudah terbiasa sebulan nanti akan sudah jadi kebiasaan atau habbit untuk kita. Karena memulai itu tidak segampang mempertahank...

Kita Perintis bukan Pewaris

  Teruntukmu para pejuang baca baik baik ya! Barangkali selama ini kita terlalu focus dengan statement yang di labeli masyarakat pada kita.  Bahwa anak pertama itu tanggungjawabnya besar karena harus menjadi contoh dan pemimpin bagi adik adiknya. Anak bungsu itu harapan terakhir dari keluarga dengan segala ekspektasi yang gak mudah dijalankan.  Tapi kita tau anak keberapapun, baik pertama, kedua dan seterusnya punya jalan hidup yang mereka pilih dan tanggungjawab yang di emban. Jadi kita tidak bisa menyepelekan mereka, sejatinya setiap anak, berhak punya jalan hidup masing masing tak perlu gurui cukup bimbing dan fasilitasi.  Jangan terlalu banyak ekspektasi karena mereka juga akan paham seiring berjalannya waktu arti sebuah tanggung jawab itu. Biarkan ia tumbuh mekar dan jangan lupa untuk sirami mereka dengan akar keImanan dan ilmu agar mereka selalu tumbuh bersinar. Tapi, kita juga tidak bisa merubah pola fikir mereka yang di luar sana, cukup kamu pahami dan te...

Hy Januari :)

  Hy januari apa kabarnya? Gimana semangatnya, apakah sudah kendor atau masih menyala? Kalau target, impianya apakah masih terjaga? Tapi, apapun itu yang pasti teman teman lebih tau kehidupan masing masing, disini aku cuma mau nyampein sebenarnya gak ada yang mustahil kita wujudkan selama mindset yang kita bangun terus meluas, keyakinan kita pada pertolongan Tuhan semakin bulat, selama usaha ikhtiar masih kita lakukan, do'a masih di panjatkan insyaAllah semuanya bisa terwujud. Barangkali saat ini banyak tanjakannya, belokannya bahkan hambatan lainya, tetapi yakinlah selama kita masih hidup di dunia dan yakin pada Tuhan gak ada yang mustahil. Kalau kamu sudah lelah boleh berhenti sejenak asalkan jangan nyerah aja. Kalau tidak ada lagi manusia yang bisa memahami mu, mengerti perasaanmu masih ada Tuhan yang maha peduli, maha mengerti akan dirimu. Jika hari ini tidak ditemui solusi, jalan terasa buntu, semua orang yang di butuhkan menghilang, beban hidup semakin berat, hati...

Welcome Desember Berkah

  Usai sudah waktu itu tak terasa sudah memasuki tahun baru. Khawatir sih, tapi harus cepat dikontrol fikiran sendiri agar tidak overthinking.  Hari hari kejar kejaran dengan waktu yang begitu cepat melaju, sementara target demi target masih banyak yang harus diraih. Belum lagi mengontrol diri menyikapi pertanyaan kapan”, kapan sukses, kapan pulang, kapan kaya, kapan menikah dan kapan lainya.  Jujur gak mudah memang memasuki usia 20-an, tapi kita harus bersyukur karena Allah masih izinkan kita bisa beribadah pada-Nya karena mereka dalam kubur sana ingin kembali hidup di dunia meskipun sebentar. Hal yang membuat   aku yakin pasti bisa adalah mindset ini, selama Allah masih di utamakan tidak ada jalan yang buntu, hanya tentang waktu dan perlu bersabar dalam ikhtiarnya.  Barangkali mereka yang sudah memiliki usia lanjut juga melewati fase yang kita alami saat ini hanya berbeda cerita saja. Kita perlu belajar dari mereka yang lebih dulu hidup mencicipi asam gara...