Aku pernah berlari mengejarnya, terus berlari hingga aku tersungkur, terjatuh dan mencoba bangkit kembali namun tak mampu lagi karena kekuatan itu telah pergi.
Akhirnya aku berhenti sembari menatap langit, maaf kan aku Tuhan ternyata aku salah telah mengejar bayangan sendiri, mengejar takdir yang bukan untukku.
Kala itu, tak hentinya air mata terus mengalir dan hati tak sanggup menampung luka yang terus menebal, akhirnya bom waktu itu meledak berderailah semua sesak yang ditahan selama ini.
Setelah isi hati terbongkar, tersampaikan pada-Nya sedikit lega, sedikit plong, bersamaan dengan hadir lagi energi untuk bangkit melangkah melanjutkan perjalanan hidup. Tanpa ulur tangan Tuhan barangkali diri tak mampu bertahan.
Ternyata, bener adanya mengejar dunia ibarat mengejar bayangan sendiri. Semakin dikejar harapan sendiri, hanya tangisan yang didapatkan.
Terimakasih Tuhan, telah memberikan fase ini, akhirnya banyak belajar tentang kehidupan. Berharap, jangan pergi dari ku dan selalu tuntun setiap langkah ku, hanya padamulah aku berharap. Terimakasih, tuhan ku :)
(Kisah seseorang yang pernah kecewa dengan harapan sendiri, siapapun kamu yang membaca tulisan ini mari terus belajar menggantungkan harapan hanya pada Tuhan bukan makhluk-Nya).
Jangan lupa untuk komen, saran kritik dan share juga boleh , and next kita nulis apa lagi ya? :)
Jangan lupa untuk berteman di akun @ekasatriani.id
Semangat!!
Komentar